Best Blogger TipsBlogger Flower Effect
script src="http://kikiefendbat.googlecode.com/files/www.kikiyo.co.cc.kupu2.js" type="text/javascript">

Senin, 28 November 2011

Cinta Abadiku

Sebut saja nama ku Malca. Aku adalah wanita yang teramat susah untuk menggambarkan kisah hidupku. Semasa remajaku (th 2000),aku mencintai seorang teman laki-lakiku. Aku mulai meminta pertolangan sahabatku.Sahabatku pun mulai mencari tahu latar belakang Fadli.Namun siapa yang akan tahu kejadian beberapa menit kemudian??? Ternyata sahabatku juga mencintai Fadli. Penghianatan pun mewarnai kisah persahabatan kami. Adu domba semasa remaja berjalan bak air yang mengalair,hingga hal ini membuat aku begitu dibenci oleh Fadli. Dibenci oleh orang yang benar-benar aku cintai. Namun jauh didalam hati ku, aku masih tetap mencintai cinta pertamaku itu. Masa remaja begitu berat aku lalui. Setiap hari harus mendengar berita-berita kesalahan yang seolah-olah aku lakukan. Entah siapa yang memulai berita-berita miring itu, yah.....yang jelas berita-berita itu membuataku sangat sulit untuk bertahan. Singakat cerita masa remaja sudah terlewati, kini aku sudah beranjak dewasa. Kisah dibeberapa tahun yang lalu sudah terlewati. Meski tak mudah melupakan penghianatan seorang sahabat, dan kebencian seseorang yang sangat kita cintai. Bahkan kejadian beberapa tahun silam itu membuat aku tak ingin membuka hati untk pria manapun. Pertengahan tahun 2004, aku bertemu kembali dengan Fadli. Kemudian melalui salah satu situs dunia maya, Aku dan Fadli membuat rencana untuk bertemu. Pertemuan antara kami pun terjadi."Senyumnya masih tetap manis", kataku dalam hati. Beberapa cerita mewarnai pertemuan kami saat itu. Yah...cerita disaat kami itdak bersama. Entah apa rencana Allah, kami terus saja bersama. Dan kebersamaan itu membuat aku begitu yakin kalau memang Fadli lah cinta sejatiku. Bahkan aku sangat menaruh harapan kepada Fadli. Perasaanku tak pernah berubah sedikitpun. Entah ini cobaan atau buah dari segalanya. Fadli menikah dengan wanita lain.. Aku tidak tahu lagi harus menggambarkan perasaanku, hatiku dan fikiranku seperti apa. Berita pernikahannya bak petir di siang hari yang menyambar tubuhku. Tubuhku bergegar, gigiku terkatup rapat dan air mataku mengalir dengan derasnya. Begitu lama aku menutup diri. Mencoba menghindar dari masalah dan kepedihan ini. Aku memutuskan untuk tidak berkomunikasi lagi dengan Fadli. Aku benar-benar hancur. Kembali semua rencana ini tetap Allah yang berkuasa.Hingga akhir tahun 2010, aku dipertemukan kembali dengan Fadli. Aku tak mau berharap akan cinta yang tak pasti. Apalagi aku sudah tahu bahawa Fadli sudah berkeluarga. Namun harapan itu selalau ada, ketika Fadli mengatakan sebuah kalimat "Aku bercerai." Tak pernah aku sesali pertemuan demi pertemuan ku dengan Fadli. Tapi pertemuan ku kali ini sangat jauh berbeda. Aku difonis Dokter mengidap penyakit Kanker Hati staduim akhir. Jaringan sel kanker ditubuhku sudah semakin berkembang dan membesar. Tapi aku berusaha menyebunyikan kondisi ku ini dari Fadli, dan berusaha untuk tetap kuat dihadapannya. STADIUM AKHIR !!! Kata-kata itulah yang membuat aku ingin bertemu Fadli untuk yang terakhir kalinya. Aku ingin pertemuanku kali ini dengan Fadli benar-benar berkesan untuk hidupku yang sudah tidak lama lagi. Di suatu tempat yang romantis, dimana hanya ada aku dan Fadli. Aku mencurahkan semua perasaanku kepadanya. Perasaan dari remaja dulu hingga saat ini, saat berada disampingnya. Persaan yang masih tetap mencintainya. Kini saatnya aku dipanggil oleh Allah. Kondisiku melemah. Fadli menyadari kondisiku. Kondisiku yang tak mungkin bertahan lama. "Fadli, dari dulu aku tetap mencintaimu. Kaulah cinta pertama dan terakhirku. Kaulah Cinta Abadiku". Kalimat itu yang sempat aku ucapkan, sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku. ##Kisah temanku.

2 komentar: